Detail Cantuman Kembali
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN BERULANG PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) PROVINSI SULAWESI SELATAN
Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa kronis dan relaps ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu faktor pendukung berhasilnya pengobatan pasien gangguan jiwa adalah adanya dukungan dari orang-orang sekitarnya terutama keluarga yang merupakan unit paling terdekat dari pasien. Banyaknya pasien gangguan jiwa yang mengalami perawatan berulang di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Sulawesi Selatan menyebabkan peneliti ingin mengetahui salah satu faktor penyebab kejadian tersebut, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan perawatan berulang pasien gangguan jiwa di RSKD Provinsi Sul-Sel. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota penderita gangguan jiwa di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling dengan jumlah sampel 35. Instrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner data demografi, dukungan keluarga dan Perawatan berulang. Pengolahan data dengan uji statistik regresi berganda menggunakan SPSS Versi 17,00 dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan regresi berganda dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap perawatan berulang pasien gangguan jiwa dengan nilai signifikansi ((p) 0,217), tidak ada hubungan antara dukungan emosional terhadap perawatan berulang pasien gangguan jiwa dengan nilai signifikansi ((p) 0,988), tidak ada hubungan antara dukungan penghargaan terhadap perawatan berulang pasien gangguan jiwa dengan niai signifikansi ((p) 0,588), tidak ada hubungan antara dukungan informatif terhadap perawatan berulang pasien gangguan jiwa dengan nilai signifikansi ((p) 0,266), tidak ada hubungan antara dukungan instrumental terhadap perawatan berulang pasien gangguan jiwa dengan nilai signifikansi ((p) 0,754). Tetapi berdasarkan Tabel Tabulasi Silang antara Dukungan Keluarga dengan Perawatan Berulang Pasien Gangguan Jiwa, menggambarkan bahwa dari 12 orang yang mendapatkan dukungan keluarga kurang, 10 orang (83,3%) yang mengalami perawatan berulang tinggi dan 2 orang (16,7%) yang mengalami perawatan berulang rendah. Sedangkan yang jarang kambuh (perawatan berulang rendah) sebanyak 10 orang, lebih banyak yang berasal dari dukungan keluarga baik yaitu 8 orang (80%) dibandingkan dengan yang mendapatkan dukungan keluarga kurang yaitu 2 orang (20%). Ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perawatan berulang pada pasien gangguan jiwa. Diharapkan keluarga dapat memberikan dukungan yang optimal, mengontrol komsumsi obat-obatan pasien dan mengajarkan untuk senantiasa berdzikir kepada Allah tidak hanya dengan mengingat tetapi disertai dengan ucapan dan tingkah laku. Karena dengan berdzikir hati menjadi tenteram. Untuk penelitian lebih lanjut tentang perawatan berulang pasien gangguan jiwa dengan tetap memperhatikan faktor-faktor lain (pasien, dokter, penanggung jawab pasien dan lingkungan sekitarnya (Masyarakat) ) serta dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga didapatkan faktor-faktor apa saja yang dapat mencetuskan kekambuhan sehingga perawatan berulang dapat diminimalkan dengan baik.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Gangguan Jiwa, Perawatan berulang
NURSIA - Personal Name
SKRIPSI KEP441
SKRIPSI KEP441
Text
Indonesia
perpustakaan FKIK
2011
Keperawatan
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
NURSIA. (2011).HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN BERULANG PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) PROVINSI SULAWESI SELATAN.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd