Detail Cantuman Kembali
EFEKTIFITAS BIJI KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI KOAGULAN DALAM MENURUNKAN KADAR FOSFAT (PO4) DAN AMONIAK (NH3) PADA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT
Rumah sakit selain merupakan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan, juga berpotensi terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Kondisi lingkungan rumah sakit yang tidak baik akan secara langsung mempengaruhi kesehatan lingkungan, oleh karena itu pengolahan limbah rumah sakit adalah bagian dari penyehatan lingkungan di rumah sakit yang bertujuan melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit. Salah satu alternatif pemecahan masalah pengolahan air limbah adalah mengolah air limbah dengan memanfaatan biji kelor yang selama ini hanya sebagai limbah yang jarang digunakan, perlu dikembangkan lebih lanjut untuk pengolahan limbah cair yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas dan pengaruh berat biji kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulan terhadap persentasi penurunan kadar fosfat dan amoniak pada air limbah rumah sakit dengan menggunakan metode koagulasi dan flokulasi. Variabel penelitian adalah berat serbuk biji kelor (1000, 1500, dan 2000 mg/L) dengan waktu pengendapan (15 menit). Penelitian ini menggunakan peralatan Jar Test. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental murni (true ekxperimental research). Desain penelitian yang digunakan adalah randomized control-group pretest-posttest design.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rentang pengamatan yang dilakukan, berat serbuk biji kelor sebagai koagulan yang efektif adalah 2000 mg/L air limbah rumah sakit dengan waktu pengendapan 15 menit mampu menyisihkan kadar fosfat sebesar 28.77% dan amoniak sebesar 70,37%. Dari hasil yang diperoleh penurunan kadar fosfat dan amoniak setelah diberi perlakuan sesuai dengan nilai standar baku mutu berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun 2010 tentang Baku Mutu dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup yaitu sebesar 2 mg/L untuk fosfat dan 0,1 mg/L untuk amoniak.
Implikasi dari penelitian ini, ditujukan kepada pihak rumah sakit untuk memanfaatkan biji kelor sebagai koagulan alternatif dalam mengolah air limbahnya. Dan melakukan penelitian pengembangan dengan memperhatikan proses pengadukan, waktu pengendapan serta kondisi kering dari serbuk biji kelor serta melakukan penanaman sendiri agar didapatkan biji kelor yang memiliki umur yang sama.
Kata Kunci : Moringa oleifera, Koagulasi, Flokulasi, Fosfat, Amoniak, Air limbah Rumah Sakit
SYAHIDAH AMINI ALWI - Personal Name
SKRIPSI KES142
SKRIPSI KES142
Text
Indonesia
perpustakaan FKIK
2014
Kesehatan Masyarakat
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
SYAHIDAH AMINI ALWI. (2014).EFEKTIFITAS BIJI KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI KOAGULAN DALAM MENURUNKAN KADAR FOSFAT (PO4) DAN AMONIAK (NH3) PADA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd