ANDI TRI REZKI AMALIAH SAHIB; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

DISTRIBUSI SPASIAL KASUS KECACINGAN (Ascaris Lumbricoides) PADA ANAK BALITA DI PULAU KODINGARENG LOMPO KEC. UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2016


Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar
dan menjangkiti banyak manusia di seluruh dunia. Sampai saat ini penyakit
kecacingan masih tetap merupakan suatu masalah karena kondisi sosial dan
ekonomi di beberapa bagian dunia. Kejadian kecacingan berkaitan dengan
karakteristik orang, kondisi lingkungan, dan keadaan waktu. Pulau Kodingareng
Lompo merupakan salah satu kepulauan yang terletak di Kota Makassar yang
menjadi daerah penderita kecacingan tertinggi. Sehingga penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui distribusi spasial kejadian kecacingan di Pulau Kodingareng
Lompo Kec. Ujung Tanah Kota Makassar Tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
rancangan deskriptif observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
kasus kecacingan pada tahun 2016 dan sampel diambil secara total sampling
berjumlah 121 responden. Dari 121 responden kemudian dilakukan pemeriksaan
feces secara laboratorium dan ditemukan hasil yang positif menderita kecacingan
sebanyak 73 responden dan negative sebanyak 48 responden. Dilakukan pemetaan
pada alamat kasus dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berumur 3 tahun yaitu sebesar 34.2%, jenis kelamin terbanyak adalah perempuan
yaitu sebesar 53.4%, status ekonomi terbanyak yaitu prasejahtera sebesar 86.3%,
penggunaan alas kaki terbanyak yaitu sebesar 31.5%, kategori menjaga kebersihan
kuku sebanyak 21.9%, kategori menjaga kebersihan tangan sebanyak 9.6%,
kategori bermain di tanah sebanyak 76.7%, kategori menjaga kebersihan pakaian
sebanyak 15.1%, kategori menjaga kebersihan gigi sebanyak 21.3%, katgeori
kebiasaan mandi terbanyak adalah 1xsehari sebesar 74.0%. Kasus kecacingan
manusia paling banyak ditemukan di RW III. Sebagian besar responden memiliki
jamban sebesar 28.8%, jenis lantai rumah terbanyak yaitu plesteran sebesar
89.0%, responden yang memiliki air bersih sebesar 17.8%, air minum yang
digunakan terbanak adalah jenis air minum galon sebesar 84.9%, responden yang
memiliki tempat sampah terbanyak sebesar 8.2%, semua responden tidak
memiliki SPAL. Sebagian besar responden lama menderita kecacingan dalam
kurun waktu >1 bulan sebesar 86.3%. Buruknya personal hygine dan sanitasi
lingkungan yang kurang memadai menjadi masalah terkait penyakit kecacingan di
Pulau Kodingareng Lompo.
Disarankan adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit
kecacingan melalui media cetak ataupun peretemuan secara informal dan
xiv
15
melakukan upaya untuk meningkatkan mutu lingkungan dan personal hygine
untuk mencegah penyebaran penyakit kecacingan seperti penyediaan jamban,
SPAL, dan tempat sampah.
Kata Kunci : Kecacingan, Ascaris lumbricoides, distribusi spasial, Pulau
Kodingareng Lompo, Makassar, GPS.
Nursalsabila
SKRIPSI KES183
SKRIPSI KES183
Untuk Baca FULL TEXT di Perpustakaan FKIK UINAM
Text
Indonesia
perpustakaan FKIK
2016
Kesehatan Masyarakat
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
ANDI TRI REZKI AMALIAH SAHIB. (2016).DISTRIBUSI SPASIAL KASUS KECACINGAN (Ascaris Lumbricoides) PADA ANAK BALITA DI PULAU KODINGARENG LOMPO KEC. UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2016.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd