Ani Muliyani; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

Efektifitas Biji Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Alternatif Koagulan dalam Menurunkan Kekeruhan dan Kadar Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Tahun 2013


Kelor (Moringa oleifera Lamk.) adalah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai penurun kekeruhan air, penurun kadar logam berat, seperti besi, mangan dan variabel lainnya atau disebut sebagai koagulan di negara tropis. Biji kelor merupakan bagian tanaman kelor yang memiliki protein dengan konsentrasi yang tinggi. Protein inilah yang berperan sebagai koagulan partikel-partikel.
Berdasarkan pemeriksaan pendahuluan di laboratorium ternyata air sumur gali tingkat kekeruhannya adalah 45 NTU, padahal standar yang diperbolehkan untuk air bersih dalam Standar Kualitas Baku Mutu Air menurut Permenkes No. 416/MENKES/PER/IX/1990 adalah 25 NTU. Air tersebut juga mengandung kadar zat besi sebanyak 2,08 mg/l, sedangkan dalam persyaratan kadar zat besi dalam air bersih pada Permenkes No. 416/MENKES/PER/IX/1990 adalah 1,0 mg/l.
Penelitian ini dilakukan di Jalan. Pangeran Diponegoro Lr.124 No.9 Kelurahan Ende Kecamatan Wajo Kota Makassar dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Politeknik Kesehatan Lingkungan Makassar, yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas biji kelor dapat menurunkan kekeruhan dan kandungan logam besi (Fe) pada air sumur gali. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah pre test-post test with control design, dimana terdapat pretest sebelum diberi perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang efektifitas biji kelor dalam menurunkan tingkat kekeruhan dan kadar logam besi (Fe) pada air sumur gali, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kekeruhan air sumur gali sebelum mendapat perlakuan adalah 45 NTU. Kemudian terjadi penurunan tingkat kekeruhan air sesudah mendapat perlakuan dengan biji kelor yaitu dosis 500 mg sebanyak 95,8%, 1000 mg sebanyak 88,9%, dan 1500 mg sebanyak 86,1% Kandungan logam besi (Fe) air sumur gali sebelum mendapat perlakuan adalah 2,08 mg/l. Terjadi penurunan kandungan logam besi (Fe) air sesudah mendapat perlakuan dengan biji kelor dengan dosis 500 mg, 1000 mg, dan 1500 mg adalah sama yaitu 100 %.
Diharapkan kepada masyarakat agar memperhatikan sarana air bersih yang mereka gunakan dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu, salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan biji kelor. Kepada peneliti lain, disarankan untuk meneliti manfaat biji kelor ini dengan indikator parameter yang lain, meneliti efektifitas biji kelor dengan kombinasi media lain seperti saringan pasir lambat dan lainnya dan menggunakan tumbuhan lain sebagai biokoagulan alami.


Kata Kunci : Biji kelor, air sumur gali, kekeruhan, besi
Daftar Pustaka 21 (2000-2013)

Ani Muliyani - Personal Name
SKRIPSI KES258
SKRIPSI KES258
Text
Indonesia
perpustakaan FKIK
2013
Kesehatan Masyarakat
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Ani Muliyani. (2013).Efektifitas Biji Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Alternatif Koagulan dalam Menurunkan Kekeruhan dan Kadar Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Tahun 2013.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd